Menyiksa Pelaku Utama: Cara Terbaik untuk Membasmi Kejahatan
Tindakan menyiksa pelaku utama kejahatan seringkali menjadi topik yang kontroversial dalam upaya membasmi kejahatan. Banyak yang berpendapat bahwa tindakan tersebut tidak manusiawi dan melanggar hak asasi manusia, namun sebagian lainnya berpendapat bahwa hal tersebut merupakan cara efektif untuk memberantas kejahatan. Di Indonesia sendiri, tindakan menyiksa pelaku utama kejahatan masih terjadi meskipun telah diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Menyiksa pelaku utama kejahatan sebenarnya tidaklah menjadi solusi yang efektif dalam membasmi kejahatan. Sebagaimana diungkapkan oleh peneliti kriminalitas, Dr. Andi Faisal Bakti, “Tindakan menyiksa hanya akan memperburuk kondisi, tidak akan memberikan solusi jangka panjang dalam memberantas kejahatan.” Menyiksa pelaku utama kejahatan justru dapat memicu siklus kekerasan yang berkelanjutan.
Sebagai gantinya, langkah-langkah preventif dan rehabilitasi yang lebih manusiawi dapat menjadi solusi yang lebih efektif dalam membasmi kejahatan. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala BNN, Heru Winarko, “Kita perlu memberikan perlakuan yang manusiawi kepada pelaku kejahatan agar mereka dapat direhabilitasi dan diresosialisasi kembali ke masyarakat.”
Tindakan menyiksa pelaku utama kejahatan juga dapat menimbulkan stigma dan ketakutan di masyarakat. Sebagian besar masyarakat cenderung menghindari melaporkan kejahatan karena takut akan tindakan penyiksaan yang mungkin akan dilakukan oleh aparat penegak hukum. Hal ini jelas akan menghambat upaya pemberantasan kejahatan di masyarakat.
Dengan demikian, tindakan menyiksa pelaku utama kejahatan bukanlah cara terbaik dalam membasmi kejahatan. Sebaliknya, pendekatan preventif dan rehabilitasi yang manusiawi merupakan langkah yang lebih efektif dalam memberantas kejahatan. Seperti yang diungkapkan oleh pakar kriminologi, Prof. Dr. M. S. Sidik, “Kita perlu memahami akar permasalahan kejahatan dan memberikan solusi yang komprehensif untuk mengatasi masalah tersebut.” Dengan demikian, upaya membasmi kejahatan harus dilakukan secara holistik dan berkelanjutan demi menciptakan masyarakat yang lebih aman dan damai.