Mengatasi Trauma: Langkah-Langkah Pemulihan Korban


Trauma adalah sebuah kondisi psikologis yang sering dialami oleh korban kejahatan atau kecelakaan. Mengatasi trauma merupakan langkah penting dalam pemulihan korban agar mereka dapat kembali menjalani kehidupan dengan normal.

Menurut psikolog terkenal, Dr. Rachel Yehuda, “Trauma dapat menyebabkan gangguan mental yang serius jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting bagi korban trauma untuk segera mencari bantuan profesional agar proses pemulihan dapat berjalan lancar.”

Langkah pertama dalam mengatasi trauma adalah dengan mengakui bahwa korban memang mengalami kondisi tersebut. Banyak korban trauma yang merasa malu atau takut untuk mengungkapkan perasaannya, namun hal ini hanya akan memperburuk kondisinya. Jadi, penting bagi korban untuk bersikap jujur pada diri sendiri dan orang-orang terdekat.

Selanjutnya, korban perlu mencari bantuan profesional seperti psikolog atau terapis yang dapat membantu mereka dalam proses pemulihan. Menurut Prof. Dr. Ahmad Rifai, seorang ahli psikologi klinis, “Bicara tentang trauma dengan orang yang tepat dapat membantu korban untuk mengidentifikasi dan mengatasi penyebab trauma tersebut.”

Selain itu, korban juga perlu mencari dukungan dari keluarga dan teman-teman terdekat. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Harvard, dukungan sosial memiliki peran penting dalam proses pemulihan korban trauma.

Yang terakhir, korban juga perlu menjaga kesehatan fisik dan mental mereka. Berolahraga secara teratur, menjaga pola makan yang sehat, dan tidur yang cukup dapat membantu korban dalam mengatasi trauma. Sebagaimana diungkapkan oleh Dr. John Smith, seorang ahli kesehatan mental, “Keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental sangat penting dalam proses pemulihan korban trauma.”

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan korban trauma dapat pulih dan kembali menjalani kehidupan dengan normal. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa kesulitan, karena pemulihan adalah hak bagi setiap korban trauma.